Dzikir batu ( batu qulhu )
Tradisi Batu Qulhu: Sebuah Zikir, Doa, dan Spiritualitas di Gebang, Sumatera Utara
![]() |
| Sedang melaksanakan dzikir batu |
Tradisi Batu Qulhu, sebuah amalan yang dijalankan oleh Majelis Dzikir Riyadhoh Syirothol Mustaqim di Gebang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, adalah bentuk manifestasi dari kecintaan kepada Allah SWT dan penghormatan kepada sesama manusia, khususnya mereka yang telah mendahului kita. Ritual ini menggabungkan zikir, doa, dan keindahan tradisi lokal yang diharmonisasikan dengan ajaran Islam. Dalam pelaksanaannya, ritual ini bukan sekadar kegiatan keagamaan, melainkan sebuah ekspresi keimanan yang sarat makna.
Asal Usul dan Landasan Filosofis Batu Qulhu
Ritual Batu Qulhu tidak muncul begitu saja. Ia memiliki landasan historis dan teologis yang kuat. Berdasarkan hadis Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW pernah meletakkan pelepah kurma basah di atas dua kuburan yang penghuninya sedang disiksa. Beliau berdoa agar siksaan mereka diringankan selama pelepah itu belum kering. Hadis ini menjadi dasar pemahaman bahwa benda ciptaan Allah SWT, termasuk batu, dapat menjadi perantara zikir dan doa.
Meletak kan batu qulhu di kuburanDalam tradisi ini, batu digunakan sebagai media untuk menyampaikan ayat-ayat suci Al-Qur'an kepada ahli kubur. Batu yang bersih dan suci dipercaya dapat menjadi saksi zikir, memohonkan ampunan kepada Allah SWT untuk mereka yang telah meninggal dunia.
Buya Assyech Ahmad Siddiq Al-Maulana Malik Ibrahim Ar-Rosulih Al-Jawi, mursyid majelis dzikir ini, menegaskan bahwa Batu Qulhu adalah wujud nyata dari pengamalan hadis Rasulullah SAW. Tradisi ini mengajarkan pentingnya menghormati dan mendoakan orang tua, keluarga, dan sesama muslim yang telah berpulang.
Buya assyech Ahmad SiddiqProses Pelaksanaan Batu Qulhu
Pelaksanaan ritual Batu Qulhu melibatkan serangkaian langkah yang penuh makna:
Pemilihan Batu:
Batu yang digunakan adalah batu sungai atau pegunungan yang bersih dan alami. Batu ini dipilih karena kebersihannya terjaga oleh aliran air. Hal ini penting karena batu yang najis dianggap tidak layak untuk digunakan dalam ibadah.
Zikir dan Pembacaan Ayat Suci:
Batu diambil dengan tangan kanan, lalu dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an, seperti QS Al-Ikhlas, QS Al-Falaq, QS An-Nas, dan QS Al-Fatihah. Setelah dibacakan zikir, batu dipindahkan ke tangan kiri, kemudian proses ini diulang hingga selesai.
Peletakan Batu di Makam:
Setelah selesai dibacakan zikir, batu-batu tersebut diletakkan di atas makam. Tindakan ini melambangkan penghormatan kepada ahli kubur dan doa agar mereka mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.
Kebersamaan Jamaah:
Ritual ini dilakukan bersama jamaah dari berbagai daerah, seperti Medan, Tanjung Pura, Pangkalan Susu, hingga Batam. Kebersamaan ini menjadi momen untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.
Makna Simbolis Batu dalam Tradisi Islam
Batu dalam tradisi ini bukan sekadar benda mati. Ia dipandang sebagai makhluk Allah SWT yang memiliki hubungan dengan Sang Pencipta. Dalam Islam, setiap ciptaan Allah SWT memiliki zikir tersendiri. Batu yang telah dibacakan ayat-ayat suci menjadi saksi atas doa dan zikir manusia.
Buya Assyech Ahmad Siddiq menjelaskan bahwa batu sungai atau pegunungan dianggap sebagai "batu yang hidup." Ia selalu dibersihkan oleh air yang mengalir, melambangkan kesucian. Batu ini menjadi medium yang dipercaya dapat mendengar dan menyampaikan zikir kepada Allah SWT.
Batu qulhuBerbeda dengan batu di jalanan yang kebersihannya tidak terjamin, batu sungai lebih disarankan karena terjaga kesuciannya. Jika batu dari jalanan digunakan, harus dilakukan proses penyucian terlebih dahulu agar layak digunakan dalam ritual.
Keutamaan Membaca QS Al-Ikhlas dalam Ritual Batu Qulhu
Surah Al-Ikhlas, yang menjadi inti pembacaan dalam ritual ini, memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca Surah Al-Ikhlas sama pahalanya dengan membaca sepertiga Al-Qur'an. Surah ini mengajarkan tentang keesaan Allah SWT, inti dari ajaran tauhid.
Pembacaan Surah Al-Ikhlas dalam ritual Batu Qulhu tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga sebagai hadiah pahala untuk ahli kubur. Jamaah percaya bahwa amal jariyah berupa bacaan Al-Qur'an dapat menjadi penolong bagi mereka yang telah tiada.
Tujuan Spiritual dan Sosial Ritual Batu Qulhu
Mendoakan Ahli Kubur:
Ritual ini bertujuan utama untuk mendoakan orang tua, keluarga, dan sesama muslim yang telah meninggal dunia. Batu yang telah dibacakan zikir diharapkan menjadi saksi dan perantara doa kepada Allah SWT.
Meningkatkan Keimanan:
Melalui pembacaan ayat-ayat suci, jamaah diingatkan akan kebesaran Allah SWT. Ritual ini menjadi momen refleksi untuk memperbaiki diri dan memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta.
Mempererat Kebersamaan:
Jamaah yang datang dari berbagai daerah berkumpul dalam satu majelis, mempererat ukhuwah Islamiyah dan semangat kebersamaan.
Menghidupkan Tradisi Keagamaan:
Tradisi Batu Qulhu menjadi salah satu cara untuk menjaga warisan spiritual dan budaya Islam di tengah masyarakat.
Pesan Moral dalam Tradisi Batu Qulhu
Tradisi ini mengajarkan bahwa ibadah kepada Allah SWT dapat dilakukan dengan berbagai cara, selama memiliki niat yang ikhlas dan sesuai dengan syariat. Batu Qulhu juga mengingatkan umat Islam akan pentingnya berbuat baik kepada orang tua, baik semasa hidup maupun setelah mereka meninggal dunia.
Ritual ini menjadi bentuk penghormatan kepada tradisi keagamaan yang diwariskan oleh para ulama dan leluhur. Batu Qulhu adalah simbol kesederhanaan, namun kaya akan makna spiritual.
Kesimpulan: Harmoni Zikir dan Tradisi
Tradisi Batu Qulhu adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang kaya akan spiritualitas dan budaya. Ritual ini tidak hanya memperkaya ibadah umat Islam, tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga hubungan dengan keluarga yang telah tiada. Dengan pelaksanaan yang penuh khusyuk dan kesucian, Batu Qulhu menjadi pengingat bahwa setiap amal manusia akan menjadi saksi di hadapan Allah SWT.
Majelis Dzikir Riyadhoh Syirothol Mustaqim melalui tradisi ini menunjukkan bahwa agama dan tradisi dapat berjalan seiring, menciptakan harmoni yang indah dalam kehidupan umat manusia. Batu Qulhu adalah cerminan keimanan, cinta, dan pengabdian kepada Allah SWT serta sesama manusia.


.jpeg)





Komentar
Posting Komentar